WARTABANJAR.COM, DHAKA – Bangladesh sedang genting. Aksi unjuk rasa merebak hingga terjadi pembubaran parkemen. Pemerintahan baru diusulkan gerakan mahasiswa!
Para mahasiswa yang memimpin aksi protes kepada pemerintah di Bangladesh, Selasa, mengatakan mereka tetap menentang karena pemerintahan militer atau yang didukung militer tidak dapat diterima di Bangladesh.
Baca juga:Pasca Satu WNI Terjebak dalam Kerusuhan di Bangladesh, Begini Informasi Kemenlu RI
Para pemimpin juga mengatakan hanya pemerintahan yang disetujui oleh gerakan mahasiswalah yang akan dibentuk.
“Gerakan protes dimulai di Dhaka dan di seluruh negeri setelah pengumuman aksi “non-kooperatif” selama beberapa hari diluncurkan pada Minggu (4/8) oleh Gerakan Mahasiswa Anti Diskriminasi.
Bentrokan antara mahasiswa anti pemerintah, polisi, dan pendukung pemerintah meningkat menjadi kerusuhan.
“Tidak ada pemerintah yang akan diterima selain yang diusulkan oleh mahasiswa,” kata seorang pemimpin bernama Nahid.
“Seperti yang telah kami katakan, tidak ada pemerintahan militer, atau yang didukung militer, atau pemerintahan fasis, yang akan diterima,” katanya seperti dikutip surat kabar Bangladesh Daily Star melalui tayangan visual.
Pemimpin para pengunjuk rasa meminta Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin untuk segera mengambil langkah-langkah pemulihan hukum dan ketertiban di negara tersebut.
Mereka menegaskan bahwa komposisi pemerintahan sementara sudah harus diumumkan pada paling lambat Selasa ini.
“Kami telah memutuskan bahwa pemerintahan sementara akan dibentuk di mana Penerima Nobel yang terkenal secara internasional, Dr. Mohammad Yunus, yang memiliki penerimaan luas, akan menjadi penasihat utama,” ujar mereka.