Kelompok mahasiswa yang memimpin demonstrasi menghentikan protesnya pada tanggal 22 Juli selama 48 jam, dan pemimpinnya mengatakan mereka tidak menginginkan reformasi “dengan mengorbankan begitu banyak darah”.
Baca juga:Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin Sidak Tenaga Kerja Asing di Tabalong
Namun kerusuhan di dalam negeri meluas. Hingga pihak militer memutuskan dilakukan jam malam.
Pembatasan tersebut tetap berlaku pada 23 Juli setelah panglima militer mengatakan situasi telah “terkendali”.(pwk)
Editor: purwoko