“Mudah-mudah tahun 2025, Banyuwangi akan memiliki lompatan destinasi pariwisata yang lebih hebat. 10-tahun yang lalu saya ke sini menghadiri acara festival, sekarang saya hadir di sini. Saya kira ini adalah antisipasi dan kreativitas masyarakat Banyuwangi yang tidak ada duanya,” kata Menteri Basuki.
Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan pembangunan Asrama Inggrisan Banyuwangi mulai dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur dengan biaya APBN 2024-2025 senilai Rp190 miliar. Pekerjaan fisik Pasar Induk Banyuwangi dilakukan dengan meningkatkan kualitas bangunan pasar sebagai pasar modern yang berbasis Bangunan Gedung Hijau.
Baca juga: Kapolda Riau Musnahkan BB Narkoba, Kasih Ultimatum ke Para Bandar
Selain itu juga dilakukan peningkatan kuantitas bangunan pasar dengan daya tampung 777 unit, terdiri dari 194 kios dan 583 Los. Pasar Induk Banyuwangi dibangun setinggi 2 lantai di atas lahan seluas 10.600 m2 dengan luas bangunan 15.873 m2.
“Dengan dibangunnya pasar rakyat yang sehat dan higienis, diharapkan dapat meningkatkan sarana perdagangan barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga dapat menyokong pertumbuhan perekonomian Kabupaten Banyuwangi,” kata Direktur Prasarana Strategis, Ditjen Cipta Karya Essy Asiah.
Selanjutnya untuk penataan Asrama Inggrisan Banyuwangi dibangun di atas lahan seluas 8.960 m2 dengan luas bangunan 3.578 m2. Asrama Inggrisan merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.