Sebelumnya, rencana pembangunan resor dan beach club di Gunungkidul yang melibatkan Rafii Ahmad banyak mendapat penolakan dari warga dan aktivis lingkungan.
Kontroversi dimulai pada 16 Desember 2023 setelah Arbi Leo dan Raffi Ahmad melakukan peletakan batu pertama pembangunan resor dan beach club bernama Bekizart. Beach club ini direncanakan memiliki 300 vila yang dilengkapi tiga restoran.
Baca juga:Dikaitkan dengan Kaesang, Raffi Ahmad Dituding Terlibat Praktik Pencucian Uang, Ini Responnya
Diketahui, sebelumnya Kepala DLH Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono pada Januari 2024 lalu juga mengatakan pembangunan Beach Club Bekizart Gunungkidul perlu memperhatikan kajian lingkungan hidup seperti Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL), Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL), dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Alasannya lokasi pembangunan beach club tersebut masuk dalam Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu yang memiliki dasar Kepetusuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen-ESDM) Nomor 3045 K/40/MEM/2014.
BCB juga masuk SRS Karst Gunung Sewu yang memiliki dasar Perda Keistimewaan, dan Kawasan Geopark Gunung Sewu.
Isu penolakan terus bergulir hingga muncul petisi penolakan yang telah ditandatangani ribuan orang.
Puncaknya, Raffi Ahmad memberikan klarifikasi lewat video secara resmi melalui akun Instagramnya @raffinagita1717 Selasa (11/6/2024) malam. Raffi mengatakan menarik diri dari proyek beach club Gunungkidul.(pwk/beritasatu)