WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Jepang dilanda gelombang panas dalam beberpa hari terakhir. Gelombang panas itu terjadi di tengah musim penghujan, hingga mengakibatkan korban tewas.
Sebanyak enam orang meninggal dunia akibat sengatan panas di ibu kota Tokyo, saat Jepang dilanda gelombang panas. Cuaca ekstrim itu akhirnya mendorong pihak berwenang mengeluarkan peringatan kesehatan.
Selama akhir pekan, Shizuoka menjadi wilayah pertama di Jepang yang mengalami suhu hingga 40 derajat celsius, melampaui ambang batas 35 derajat yang diklasifikasikan oleh pejabat cuaca negara itu sebagai sangat panas.
Baca juga:1.301 Jemaah Haji Wafat, Suhu Panas Ekstrem Jadi Penyebab Utama
Cuaca panas ekstrem ini terjadi di tengah musim hujan di Jepang. Seorang pejabat cuaca Jepang mengatakan, kondisi ini sebagian disebabkan oleh sistem tekanan tinggi Pasifik Selatan yang kuat.
Suhu juga mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada hari Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama.
Beberapa hari terakhir ini pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan serangan panas di sebagian besar wilayah negara itu, dengan mengimbau penduduk untuk menghindari berolahraga di luar ruangan dan menggunakan AC.
“Ini adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa,” kata Hisako Ichiuji (60 tahun).
Ia sengaja mendatangi tempat wisata populer, Menara Tokyo, pada Selasa (9/7/2024), untuk mencari tempat berlindung dari panas.
Biasanya fasilitas seperti pusat komunitas atau perpustakaan dilengkapi dengan AC. T