Kematian Afif Maulana Jadi Atensi, Kapolri: Kita Tidak Akan Tutupi!

    Baca juga: PDIP Pertimbangkan Nama Kaesang Pangarep di Pilkada Jateng

    Menurut laporan LBH Padang, Afif diduga mengalami tindakan kekerasan dari aparat kepolisian. Investigasi awal menunjukkan bahwa korban terlibat dalam insiden saat patroli polisi di jembatan Kuranji.

    Saat itu, korban bersama temannya, disebutkan sebagai saksi kunci berinisial A, berada di atas jembatan dan terjatuh. Meskipun saksi A menolak untuk melompat, Afif diduga melompat dari jembatan setinggi sekitar 12 meter.

    Namun, narasi tentang kematiannya mulai bertambah kompleks ketika saksi-saksi lain dan hasil investigasi LBH mengindikasikan adanya kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh polisi terhadap Afif sebelum kematiannya.

    Menurut direktur LBH Padang, Indira Suryani, korban dikelilingi anggota kepolisian yang memegang rotan, dan teman korban tidak melihatnya lagi setelah itu. Hal ini menguatkan dugaan bahwa kemungkinan Afif meninggal akibat penganiayaan yang dialaminya sebelum jatuh dari jembatan.

    Baca juga: MURI Anugerahi Rekor Nasional ini di Sespim Lemdiklat Polri

    “Saat ditangkap polisi, korban A melihat korban AM sempat berdiri dan dikelilingi oleh anggota kepolisian yang memegang rotan. Hingga saat itu, korban A tidak pernah lagi melihat korban AM,” katanya.

    Sementara itu, Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono, telah mengumumkan seluruh tahapan yang dilakukan. Termasuk pelbagai temuan yang didapati penyidik terkait kematian Afif.

    Suharyono mengklaim bahwa penyebab utama kematian Afif murni dikarenakan melompat ke sungai, bukan akibat penyiksaan anggota. Suharyono menyebut pada saat kejadian, Afif diduga ikut tawuran dan kabur saat dibubarkan tim Sabhara Polda Sumbar hingga terjun ke sungai.

    Baca Juga :   Prabowo Siapkan Kampung Haji di Arab Saudi, Tim Khusus Dibentuk Bahas Kajian dan Regulasi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI