Pentingnya Kembalikan Peran Orangtua Untuk Perlindungan Anak

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memandang pentingnya upaya mengembalikan fungsi orang tua sebagai pelindung bagi anak-anak. Pasalnya, ada banyak kasus kekerasan terhadap anak yang pelakunya adalah orang tua sang anak.

    “Ini harus menjadi perhatian kita semua untuk mengembalikan fungsi orang tua sebagai pelindung anak-anak,” kata Anggota KPAI Sub Klaster Anak Korban Pornografi/Cybercrime, Kawiyan, dalam diskusi bertajuk “Perlindungan Anak dalam Ruang Digital”, di Jakarta, Rabu (19/06/2024).

    Kawiyan menyebut data di 2023, di mana ada 262 kasus kekerasan terhadap anak termasuk di dalamnya kekerasan seksual dan kekerasan fisik yang dilakukan oleh ayah. Tercatat juga, ada 153 kasus kekerasan terhadap anak yang tersangka atau terlapornya adalah ibu kandung. Menurut Kawiyan, pelaku kekerasan umumnya orang terdekat anak.

    Baca juga: Prilly Latuconsina Bantah Miliki Hubungan Spesial dengan Dikta

    Selama 2022, KPAI menerima sebanyak 4.683 kasus anak yang terdiri atas perlindungan khusus anak 2.133 kasus dan didominasi oleh kasus kekerasan seksual. Kemudian yang terkategori pemenuhan hak anak ada 190 kasus, yaitu masalah pengasuhan, pendidikan, maupun anak yang tidak bisa bertemu orang tuanya dan sebagainya.

    Sedangkan data pada 2023, ada 3.877 kasus yang terdiri atas perlindungan khusus anak 1.866 kasus, dan yang tertinggi kekerasan seksual dan kekerasan fisik, kekerasan psikis lainnya, kemudian yang terkategori perlindungan atau pemenuhan hak anak ada 2.011 kasus.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI