WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Belakangan ini, Indonesia dihebohkan oleh kabar seorang polisi wanita atau Polwan di Mojokerto, Jawa Timur, membakar suaminya hingga tewas karena kesal gaji ke 13 suaminya digunakan untuk judi online, bukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Kasus lainnya, ada juga peristiwa anggota TNI dari Batalyon Kesehatan Divisi Infanteri I Kostrad dan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir yang bunuh diri karena terlilit judi online.
Hal itu membuat pemerintah bertekad untuk makin serius memberantas judi online di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto di satu kesempatan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/6/2024) kemarin meminta kepada seluruh jajaran pemerintah untuk mengawasi tingkah laku anak buahnya sebab tidak sedikit aparat pemerintah, termasuk TNI dan Polri, yang kecanduan judi online sehingga memakan korban.
“Kami mengimbau kepada seluruh pimpinan kementerian/lembaga, termasuk TNI-Polri juga kerap memberikan perhatian khusus kepada seluruh jajarannya supaya tidak terjebak
judi online,” kata Hadi.
Mantan panglima TNI ini menegaskan, judi online penting untuk diberantas karena 80 persen pemainnya adalah kalangan masyarakat bawah.
“Ini merupakan kajian dan kami mohon doanya bisa memberantas judi online ini sampai ke akar-akarnya bisa terlaksana dengan baik,” katanya lagi.
Diusulkan Dapat Bansos
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy membuka peluang agar korban judi online masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar menerima bantuan sosial (bansos).
“Kami sudah banyak memberikan advokasi mereka yang jadi korban judi online ini, misalnya kemudian kita masukkan di dalam DTKS sebagai penerima bansos,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis.
Pihaknya pun menyarankan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk melakukan pembinaan kepada korban judi online yang mengalami gangguan psikososial.
Muhadjir mengatakan, judi online dapat memiskinkan masyarakat.
“(Dampaknya) termasuk banyak yang menjadi miskin baru, itu menjadi tanggung jawab kita, tanggung jawab dari Kemenko PMK,” ucap Muhadjir.
Mantan Menteri Pendidikan itu mengatakan, korban judi online tidak hanya dari kalangan masyarakat menengah ke bawah dan minum literasi, tetapi juga dari kalangan intelektual. (berbagai sumber)
Editor: Yayu