“Sudah sejak muda Ibu suka nginang. Di rumah, nanam sendiri. Ini saja bawa daun sirih untuk dibawa haji,” kata Mariyatun sambil menunjukkan sebungkus plastik berisi daun sirih untuk dibawa selama berhaji.
Mariyatun berharap, semoga ibunya diberikan kelancaran dan kesehatan untuk menunaikan ibadah haji dan pulang menjadi haji yang mabrur.
“Ibu tidak pernah absen salat. Tanpa diingatkan, beliau selalu menunaikan salat lima waktu,” tuturnya.
Petugas Tenaga Kesehatan Haji Kloter 73 Embarkasi Solo (SOC), dr. Laili Handayani mengungkap, hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa Mbah Ngatemi dalam kondisi sehat dan tanpa keluhan.
“Kalau dari hasil pemeriksaannya, alhamdulillah, Mbah Ngatemi ini dalam kondisi yang sehat saat ini, tidak ada keluhan apapun, gulanya juga normal. Alhamdulillah, beliau istita’ah untuk menjalankan ibadah haji,” ujarnya.
Lebih lanjut, Laili juga mengatakan Mbah Ngatemi diberikan fasilitas kursi roda untuk memudahkan pelaksanaan ibadah haji.
“Beliau menggunakan pendampingan dengan kursi roda. Menggunakan alat kursi roda untuk mempermudah pelaksanaan ibadah haji. Juga ada anaknya yang mendampingi beliau pada saat pelaksanaan ibadah,” jelas Laili.
Laili juga mengatakan, untuk jemaah berisiko tinggi (risti) dan lansia, akan rutin dilakukan pemantauan kesehatan.
“Misal, dalam pasawat kita akan berikan penanda bahwa dia itu adalah risti atau lansia. Kemudian di hotel juga kita lakukan pemberian tanda di setiap pintu kamarnya bahwa beliau itu adalah risti atau lansia,” terangnya.