WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Pasca serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM), TNI mengklaim kondisi di Distrik Homeyo Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah relatif lebih kondusif. Hal itu setelah sekian rangkaian serangan yang dilakukan oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Panglima Komando Gabungan Wilayah pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon mengatakan, kondisi tersebut bisa terwujud setelah Komando Operasi TNI Habema dan Satgas Nanggala Kopassus serta aparat kewilayahan TNI AD Kodim persiapan Intan Jaya memukul mundur gerombolan OPM.
Baca juga: Acuan Presiden Terpilih Susun Kabinet, DPR Rampungkan RUU Kementerian Negara
Diketahui sejak 30 April 2024, OPM mengintimidasi warga, menyerang Polsek, membakar SD Inpres Pogapa menyerang Koramil 1705-05/Homeyo pada tanggal 2 Mei 2024, bahkan membunuh warga sipil atas nama Alexander Parapak.
“Rentetan aksi brutal OPM ini berhasil dibungkam dalam waktu 20 menit oleh Aparat gabungan TNI pada Sabtu pagi 18 Mei 2024 pukul 08.30 WIT yang akhirnya dapat mengevakuasi jenazah Alexander Parapak,’ kata Richard dalam keterangannya yang dikutip Wartabanjar.com, Senin (20/5).
Baca juga: Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Menlu Suarakan Dukungan Untuk Palestina
Dari foto yang dibagikan oleh Puspen TNI, seluruh warga dari kaum wanita, pria hingga anak-anak kembali ke kampung mereka setelah sempat 3 minggu berada di pengungsian. Untuk menunjukkan kegembiraannya, warga yang kembali dari pengungsian menari-nari kegirangan dalam tarian adat “Waita” di tengah landasan Bandara Perintis Pogapa.