WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Meninggalnya mahasiswa taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika mengundang respon pihak Senayan. Komisi V DPR meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar melakukan investigasi menyeluruh termasuk sistem di sekolah kedinasan yang dinaunginya itu.
“Ini kejadian yang berulang dan kami minta dilakukan investigasi menyeluruh termasuk sistem pendidikan dan hal-hal lain sehingga membuat kejadian ini kembali terulang,” ujar Ketua Komisi V DPR Lasarus kepada wartawan, Sabtu (04/05/2024).
Politikus PDI Perjuangan ini meminta semua pihak yang terlibat diusut imbas peristiwa itu. Lasarus memastikan Komisi V DPR yang bermitra dengan Kemenhub itu akan terus mengawal kasusnya.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan minta semua yang terlibat diusut. Saya pimpinan dan segenap anggota Komisi V DPR RI akan mengawal kasus ini. Kami juga mengucapkan turut berduka yang mendalam kepada keluarga siswa korban yang meninggal,” beber Lasarus seperti dikutip Wartabanjar.com.
Baca juga: Lagi, Perpeloncoan Sekolah Kedinasan ini Makan Korban
Kasus seperti ini bukan pertama kali terjadi. Pakar pendidikan karakter, Doni Koesoema, mengatakan hampir seluruh sekolah kedinasan di bawah kementerian atau lembaga pemerintah masih menerapkan gaya disiplin militer untuk membentuk calon pelayan publik yang disiplin dan patuh.
Gaya disiplin militer itu mulai dari kekerasan verbal hingga fisik. Semua tindakan itu, kata Doni, dibiarkan oleh para pembina maupun pendidik karena dianggap “wajar” dibalut budaya senioritas.