Material itu kemudian bisa mengendap di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru. Tak sampai di situ, material hasil erupsi tersebut bisa menjadi banjir lahar dingin jika berinteraksi dengan air hujan.
“Selain itu, interaksi endapan material guguran lava atau awan panas yang bersuhu tinggi dengan air sungai akan berpotensi terjadinya erupsi sekunder,” jelasnya.
Hendra memastikan, Gunung Semeru yang mengalami erupsi tersebut tidak dipengaruhi atau memengaruhi erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara yang baru saja terjadi.
Baca juga: Jelang Putusan MK, Gibran Ajak Pendukungnya Ikuti Arahan Prabowo
Pasutri Jadi Korban Lahar Dingin
Sementara itu, sepasang suami istri dilaporkan tewas terseret lahar Semeru. Jasad keduanya ditemukan sejauh satu kilometer.
Menurut laporan, keduanya teridentifikasi sebagai Bambang dan Ngatini, warga desa Kloposawit, kecamatan Candipuro, lumajang Jawa Timur. Pihak keluarga menyebut, kedua korban tidak mengetahui jika jembatan Kloposawit jebol diterjang banjir lahar Semeru.
Karena kondisi hujan deras dan minim penerangan, mereka tetap melintasi jembatan. Namun nahas keduanya terperosok masuk ke sungai dan terseret hingga satu kilometer. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko