WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Tim Hukum Prabowo-Gibran menilai, Tim Kuasa Hukum Anies-Muhaimin, kurang canggih dalam memprediksi arah angin dari keempat menteri Presiden Jokowi itu.
Sebab kata Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, sebagaimana permintaan menghadirkan empat menteri Jokowi itu ke sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) terkait tuduhan politisasi bantuan sosial (bansos) di Pilpres 2024 justru datang dari mereka sendiri.
Dirinya menganggap anggota Tim Kuasa Hukum Anis-Muhaimin, Refly Harun justru berbalik menjadi bumerang bagi mereka sendiri.
“Saya kira, semua itu terjadi karena Pak Refly Harun kurang canggih meramalkan ke arah mana angin keterangan 4 menteri akan bertiup,” kata Yusril seperti dikutip Wartabanjar.com.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Larang ASN Mudik Pakai Kendaraan DInas
Yusril menyebut, kesaksian dari empat menteri Jokowi di Mahkamah Konstitusi (MK) sebelumnya diprediksi bakal menguntungkan Paslon 01 dan 03. Namun kenyataannya justru malah menjadi boomerang bagi mereka.
“Keterangan 4 menteri itu tidak menguntungkan kedua Pemohon, malah menjadi boomerang yang berbalik membantah tudingan mereka sendiri. Padahal merekalah yang meminta MK untuk menghadirkannya,” kata Yusril kepada wartawan, Sabtu (06/04/2024).
Bahkan kata Yusril, berbagai komentar Refly di media massa pasca 4 menteri tersebut memberi kesaksian di sidang MK, menunjukkan rasa ketidakpuasan atas kesaksian mereka.
“Setelah jadi boomerang, wajar saja jika Pak Refly ‘ngomel-ngomel’ keterangan para menteri itu diibaratkannya bagaikan orang memberi laporan saja,” tukasnya.