WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 akan menghasilkan 58 juta kilogram sampah. Sampah-sampah itu terutama dihasilkan wilayah-wilayah dengan potensi pergerakan manusia yang tinggi.
Direktur Penanganan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan estimasi sampah yang timbul selama periode mudik dan saat Lebaran berlangsung. Estimasi itu berdasarkan jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang menurut Kementerian Perhubungan.
“Kita punya standar kan, jadi kita bisa perkirakan akibat dari aktivitas mudik ini akan menghasilkan sampah kurang lebih 58 juta kilogram atau 58 ribu ton akibat dari pergerakan mudik ini,” kata Novrizal seperti dikutip Wartabanjar.com dari Kantor Berita Antara.
Karena itulah KLHK mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. SE tersebut untuk menangani permasalahan sampah yang berpotensi timbul ketika arus mudik dan balik Lebaran.
Menyusul Program Mudik Nasional, KLHK menginisiasi gerakan Mudik Minim Sampah yang diharapkan mampu memperkuat partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah. Gerakan tersebut juga untuk menumbuhkan peran aktif pemerintah daerah serta kontribusi pelaku usaha dalam penanganan sampah selama mudik.
Para pemudik diharapkan membawa kantong belanja, wadah makanan dan minuman sendiri untuk mengurangi sampah terutama jenis plastik sekali pakai.
“Selain itu, diharapkan dapat diwujudkan pengurangan sampah sisa makanan dengan imbauan makan secukupnya,” katanya.