WARTABANJAR,COM, GAZA – Militer Israel telah keluar dari rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza setelah serangan selama dua pekan berturut-turut. Akibat serangan itu, sebagian besar kompleks medis utama menjadi reruntuhan.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyebut pihaknya menemukan puluhan mayat dan rumah-rumah penduduk setempat telah diratakan dengan tanah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya telah membunuh 200 warga yang disebut-sebut teroris.
“Kami juga menahan ratusan lainnya dan menemukan senjata dan intelijen “di seluruh rumah sakit” kata sumber di IDF itu seperti dikutip Wartabanjar.com.
Baca juga: Rusia Tuding AS Tutupi Dalang Serangan Teroris di Gedung Konser
IDF seperti dilansir BBC, menggerebek al-Shifa karena Hamas telah berkumpul kembali di sana. Operasi dua minggu tersebut menyaksikan pertempuran sengit dan serangan udara Israel di gedung-gedung terdekat dan daerah sekitarnya.
Bangsal diserang karena Hamas dan operator Jihad Islam Palestina menggunakan mereka sebagai basis, kata IDF, menuduh mereka bertempur di dalam departemen medis, meledakkan bahan peledak dan membakar gedung rumah sakit.
Kementerian Kesehatan mengatakan puluhan jenazah, beberapa di antaranya sudah membusuk, ditemukan di dalam dan sekitar kompleks medis, yang kini “benar-benar tidak dapat digunakan lagi”.
Seorang dokter mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa lebih dari 20 jenazah telah ditemukan, beberapa di antaranya tertimpa kendaraan yang ditarik. (Sidik Purwoko)
Baca juga:Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Realisasi Fisik Kementerian PUPR TA 2023 Capai 97.1%