Meskipun hanya bertemu secara virtual, para peserta tetap menerima pesan-pesan dari Dwi Larso dengan baik, termasuk apresiasi atas penyelenggaraan Mata Garuda Day. Di sisi lain, Sade menekankan terkait kehidupan dan belajar dengan mengutip perkataan Mahatma Gandhi, yaitu “Live as if you were to die tomorrow, learn as if you will learn
forever.”
Sesi 1 bertajuk “Resonate World’s Concern and How to Solve It in Indonesia”. Sesi ini diisi oleh Wempi Saputra selaku Executive Director SEAVG The World Bank Group, Arrmanatha Nasir selaku Permanent Representative of Indonesia to the United Nations, dan Safari Kasiyanto selaku Senior Financial Expert di IMF.
Dalam menyelesaikan permasalahan di Indonesia, Wempi berpesan kepada para pelajar untuk mencari what, how, dan why dari masalah tersebut. Beliau juga menekankan terkait expert distinction, contohnya ahli kesehatan yang mengerti tentang energi.
Ranitya menjelaskan peran pemerintah dalam upaya peningkatan pelaku bisnis Indonesia yang meraih peluang di Amerika Serikat serta hal-hal yang perlu ditingkatkan, seperti literasi digital, infrastruktur, akses finansial, dan regulasi. Sebagai pengusaha di bidang fintech yang berkaitan erat dengan perizinan pemerintah, Windy dan Iwan menceritakan mudahnya pengalaman mereka dalam meningkatkan produktivitas melalui kerjasama dengan badan pemerintahan, seperti Balai Latihan Kerja.
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com