“Dan yang menggembirakan kami adalah ketiga keluarga tersebut menyambut anggota baru saat mereka pindah. Hal ini meningkatkan jumlah anak di tempat penitipan anak,” kata Ivan Sabolic.
Untuk menarik minat warga di belahan lainnya tinggal dan berinvestasi di sana, beberapa waktu lalu DPRD setempat meluncurkan skema untuk menjadikan Legrad sebagai rumah baru bagi keluarga pasangan muda.
Faktor lain yang membuat harga properti di sana sedemikian murahnya adalah karena renumerasi mata uang. Harga penjualan rumah senilai 13 sen euro karena, sejak Kroasia beralih menggunakan euro sebagai mata uang, 1 kuna mata uang kroasia jumlah nominal terakhir kali untuk skema perumahan adalah setara dengan 13 sen.
Lalu siapa yang berhak berinvestasi dan bagaimana cara membeli rumah murah tersebuf?
Tentu saja pemkot di sana juga memberikan sejumlah persyaratan untuk memiliki properti di sana. Beberapa syarat itu antara lain pembelinya harus orang yang benar-bensr baru. Artinya, pembelinya bukan penduduk asli di sana Legrad. Syarat lainnya adalah pembeli harus berusia di bawah 45 tahun. Ia juga harus sudah berkeluarga.
Persyaratannya juga mengabaikan apakah keluarga itu terikat hubungan perkawinan atau di luar nikah. Artinya, pasangan muda itu bisa beranak pinak untuk menambah angka demografi alias warga di kota tersebut.
Persyaratan lainnya adalah pembeli properti tidak memiliki catatan kriminal dan tidak boleh memiliki properti lain di Legrad maupun di tempat lainnya.
Jadi, buruan daftar ke pemkot Legrad deh kalau di Indonesia tidak mampu beli rumah!
Dikutip Wartabanjar.com dari Forbes,