WARTABANJAR.COM, YOGYAKARTA – Di tengah kemungkinan terjadi perbedaan awal puasa Ramadhan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), sebuah aliran di di wilayah Yogyakarta justru telah memulai puasa.
Jemaah Aolia yang berada di Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah mulai puasa Ramadan, Kamis (7/3/2024).
Jemaah ini memulai puasa pada hari ini berdasarkan keputusan pimpinan jemaah, Mbah Benu.
“Mendapatkan petunjuk awal Ramadan, ini masalah keyakinan,” kata Mbah Benu, kepada Beritasatu.com, Rabu (6/3/2024).
Lalu siapa sebenarnya sosok Mbah Benu yang jadi pemimpin karismatis jemaah Aolia?
Kanal YouTube milik kreator konten Raden Arya Pradana pernah bertemu langsung dengan Mbah Benu.
Dari pertemuan itu diketahui Mbah Benu memiliki nama asli Ibu Hajar Gagak Pranolo.
Mbah Benu diketahui merupakan keturunan dari tokoh berpengaruh di Jawa Tengah.
“Jadi kalau diurutkan saya urutan ke-9 dari Gagak Pranolo I,” ujar Mbah Benu di kanal YouTube itu.
Saat ini Mbah Benu memang tinggal di wilayah Panggang, Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Dia membantah jika di tempat itu dia mendirikan pondok pesantren.
Menurutnya yang benar dia hanya berkumpul bersama jemaahnya yang kemudian dinamakan banyak orang sebagai Jemaah Aolia. “Bukan pesantren, hanya jemaah. Jadi santrinya, santri kalong. Saya enggak tahu berapa santrinya karena tidak dihitung,” jelasnya.
Hanya saja jemaah Mbah Benu sangat banyak. Alhasil di tempat Mbah Benu tinggal mau tidak mau dibangun masjid yang bernama Aolia untuk menampung banyak orang yang ingin bertemu dengan Mbah Benu. Dari nama masjid itu akhirnya jemaah yang mengikuti Mbah Benu dinamakan Jemaah Aolia.