“Kami menetapkan standar ketat di mana hanya produk unggulan yang lolos seleksi dan memiliki potensi daya saing nasional,” ujarnya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Dia menekankan, upaya peningkatan ekonomi melalui penguatan UMK menjadi fokus utama manajemen Pelindo.
“Pengembangan UMK dilakukan melalui tiga tahap yaitu Maritimepreneur untuk kurasi, seleksi dan pelatihan, berikutnya Akselerator dengan kerjasama pemasaran pihak ketiga dan mengikuti pameran nasional, serta yang terakhir Gedor Ekspor yaitu inkubasi khusus untuk mendorong produk UMK di ekspor,” kata Febrianto.
Saat ini, Local Pride Spot menjadi rumah bagi 47 UMK yang berhasil lolos seleksi. Diantaranya, 18 UMK bergerak di bidang fashion, 19 fokus pada kuliner dan makanan, serta 10 UMK lainnya menonjol dalam bidang seni dan kerajinan. Total produk UMK yang dipamerkan mencapai 414 produk.
Seperti outlet lain pada umumnya, di Local Pride Spot pengunjung bisa berbelanja dengan transaksi tunai maupun non tunai, termasuk menggunakan QRIS. Outlet ini bahkan mendukung pembayaran lewat P-EATS (mekanisme voucher yang digunakan oleh tenant dan pegawai di lingkungan Pelindo grup), sehingga memudahkan para pengunjung bertransaksi. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko