WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan merespons kekhawatiran warga terhadap kenaikan harga sembako, harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tarif listrik hingga tarif tol.
Contohnya, harga beras di sejumlah daerah mengalami lonjakan harga yang signifikan. Pasar murah pemerintah selalu dipadati antrian yang panjang.
“Kami dari Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan dengan melihat berbagai persoalan yang ada dengan tegas menolak kenaikan harga sembako, harga BBM, tarif tol dan tarif listrik,” kata perwakilan Aliansi Mahasiswa Kalsel, Theo Girsang, saat menyampaikan pernyataan sikap, Selasa (27/2).
Dia menegaskan bahwa kenaikan harga yang akan terjadi sangatlah tidak tepat, dikarenakan kondisi masyarakat kecil yang akan terkena dampak paling besar di situasi seperti ini.
Baca Juga
Wulan Guritno Tuntut Mantan Kekasih Bayar Hutang Ratusan Juta
“Belakangan ini kami menganalisis dan memang banyak orang sedang mengeluhkan kalau harga beras mahal dan mengurangi pembelian beras dari biasanya, hal ini membuat masyarakat kecil bahkan tidak bisa beli beras,” imbuhnya.
Efek domino yang ditimbulkan dari naiknya harga tentu akan masuk ke berbagai sektor termasuk pemerintah, pajak akan berkurang dan perdagangan akan melambat.
“Akan terjadi efek domino ketika hal ini dinaikkan, secara perlahan masyarakat akan kehilangan daya belinya dan mempengaruhi konsumsi rumah tangga serta turunnya pemasukan pajak negara,” Kata Theo.
Sejumlah mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi turut hadir saat menyampaikan pernyataan sikap tersebut.