WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap fakta baru penyebab robohnya tembok pembatas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) 34.128.04 di Jalan Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan.
Diketahui, tembok roboh itu menimpa empat orang dan tiga di antaranya meninggal dunia.
Ketiga korban, atas nama Ami Kusuma Dewi (35), Sumedi Riyanto (80 ), dan Thio (74). Sedangkan satu orang yang selamat ats nama Muhammad Fabian (8).
Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, mengatakan tembok setinggi 4 meter itu sebelumnya sudah mengalami kemiringan sejak beberapa hari sebelum roboh.
Baca juga: Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Guyur 7 Kecamatan
“Kalau dilihat dari posisi tembok itu cukup tinggi, pagar dengan tinggi 4 meter kondisinya mungkin juga di bawahnya kurang kuat. Jadinya itu lah menimbulkan jadinya seperti itu (roboh), dan ada kemiringan,” ungkap Murodih kepada wartawan, Senin (22/1/2024).
Lebih lanjut Murodih menjelaskan, pihaknya akan menelusuri adanya dugaan kelalaian dalam insiden tembok toboh tersebut.
Menurut dia, saat ini pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi.
“Kalau dia miring berarti itu suatu kelalaian yang harusnya diperbaiki, karena kondisi bangunannya ngga normal. Seperti tembok yang lain kan lurus, biasa, kalau ini kan mungkin ada kemiringan kan ngga normal, harusnya diperbaiki,” paparnya. (ernawati/tri)
Editor: Erna Djedi