Menurut penelitian, orang yang menghabiskan lebih dari 60 menit perjalanan ke dan dari tempat kerja memiliki kemungkinan 1,16 kali lebih besar untuk mengidap depresi.
Itu jika dibandingkan dengan orang yang perjalanannya ke tempat kerja kurang dari setengah jam.
Dari studi tersebut terungkap waktu perjalanan rata-rata harian adalah 47 menit, yang berarti hampir empat jam dihabiskan dalam perjalanan per pekan jika seseorang bekerja selama lima hari.
Para peneliti mengatakan, banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bepergian dapat menyebabkan stres fisik dan psikologis.
“Dengan lebih sedikit waktu luang, orang mungkin kekurangan waktu untuk menghilangkan stres dan melawan kelelahan fisik melalui tidur, hobi, dan aktivitas lainnya,” ungkap peneliti.
Temuan ini dipublikasikan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Lee Dong-wook, seorang profesor di Departemen Kedokteran Kerja dan Lingkungan di Rumah Sakit Universitas Inha di Korea Selatan.
Tim peneliti menambahkan, seseorang yang bepergian ke suatu kota untuk bekerja dan pulang kembali ke kota tempat tinggalnya setiap hari (komuter) juga membuat seseorang memiliki lebih sedikit waktu untuk menerapkan gaya hidup sehat, termasuk berolahraga.
Setidaknya seperempat dari 23.415 peserta mengatakan mereka mengalami gejala depresi, yang mana para peneliti mendasarkan skor indeks mereka yang jauh dari diagnosis sebenarnya.
Meskipun penelitian tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat, terlihat kaitan antara perjalanan komuter lebih dari satu jam dengan kesehatan mental.