Kemudian, sopir melakukan perjalanan ke kawasan Lingkar Utara untuk menjemput penumpang lainnya.
Melihat kondisi dan suasana di lokasi kejadian sepi, Hermanto mengambil kunci roda yang ada di bawah bangku sopir lalu melakukan aksinya yaitu mencuri ponsel para penumpang.
“Saya pukul penumpang yang disamping saya dan disamping sopir, kemudian baru sopirnya,” ungkapnya lagi.
Lalu, Ubaidillah menepikan mobilnya.
Melihat mobil temannya menepi, seorang saksi yang beriringan menghampiri mobil tersebut.
Saksi, Dani Hamdan (21) yang merupakan sopir travel dan teman korban keluar dari mobil.
Ia melihat para penumpang sudah dalam keadaan berdarah-darah.
Pelaku kemudian mengejar Dani dan Dani pun lari untuk menyelamatkan diri.
“Lalu saya kembali ke mobil Dani, disana kuncinya masih menancap lalu saya coba bawa kabur,” ungkap Hermanto lagi.
Namun nahas, mobil yang dibawanya malah nyungsep ke area persawahan.
Mobil yang dikemudikan Dani akhirnya rusak parah.
“Saya gak bisa bawa mobil,” ujarnya.
Ia sangat menyesali semua perbuatannya.
Ia menerangkan, semuanya terjadi spontanitas karena membutuhkan uang untuk pengobatan anaknya yang sedang sakit dan butuh modal untuk pulang ke Lamongan. (nurul octaviani)
Editor: Yayu