Para pengungsi mengeluhkan meningkatnya kekerasan geng, kurangnya lapangan pekerjaan dan sekolah, serta terbatasnya jatah makanan.
Program Pangan Dunia PBB, sumber utama bantuan pangan bagi para pengungsi, memotong nilai voucher bulanan di kamp-kamp pada bulan Juni, untuk kedua kalinya tahun ini, menjadi rata-rata.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menyatakan menolak menampung pengungsi Rohingya.
Penanganan yang dilakukan saat ini, lebih karena alasan kemanusiaan.
Sementara, gelombang penolakan terhadap kehadiran etnis Rohinya oleh warga Aceh terus terjadi.
Bahkan aksi demo warga yang didominasi emak-emak terjadi di Sabang, menolak etnis Rohingy ditampung di wilayah mereka. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi