WARTABANJAR.COM, GAZA – Rumah sakit tidak lagi menjadi tempat yang aman berlindung bagi korban perang Israel-Hamas.
Warga Palestina yang menjalani perawatan di rumah sakit Gaza dicekam ketakutan dengan serangan membabi-buta Israel.
Pengeboman Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut ketika pasukan daratnya mendesak lebih jauh ke wilayah perkotaan di utara wilayah kantong tersebut.
Human Rights Watch mengatakan ribuan pasien dan pengungsi Palestina yang berlindung di Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza menghadapi “risiko besar”.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan serangan Israel menghantam kompleks medis al-Shifa.
Baca juga: Pernah Dipuja Ketampanannya, Menpora Malaysia Dihukum 7 Tahun dan Dicambuk karena Korupsi
Tentara Israel melakukan lebih banyak serangan setiap malam di Tepi Barat yang diduduki setelah salah satu serangan paling mematikan sejak perang Gaza dimulai.
Gedung Putih mengatakan Israel telah menyetujui jeda pertempuran selama empat jam setiap hari untuk memungkinkan warga Palestina meninggalkan Gaza utara.
Setidaknya 10.812 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Di Israel, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 1.400 orang.
Sementara itu, area sekitar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina, berada dalam kondisi yang genting. Rudal dari Israel menyasar lingkungan di sekitar rumah sakit.
Al Jazeera dalam live updates, diakses detikcom pada Jumat (10/11/2023) pukul 07.10 WIB, lingkungan sekitar RS Indonesia dihajar 11 misil.