WARTABANJAR.COM – Viral di media sosial
Menteri Pendidikan Gaza menyatakan bahwa Tahun Pelajaran 2023/2024 telah berakhir karena semua murid terbunuh.
Disebutkan semua siswa telah terbunuh akibat serangan agresi militer Israel yang bertubi-tubi ke jalur Gaza.
Dalam serangan tersebut kondisi kota Gaza mengalami pemadaman listrik total, layanan medis yang hancur, jaringan komunikasi yang terputus, makanan, air serta obat-obatan yang terancam.
Berdasarkan penelusuran, hingga artikel ini ditulis belum ada informasi valid dan resmi yang melaporkan Menteri Pendidikan Gaza menyampaikan demikian.
Baca Juga
Kebakaran Hebat di Danau Panggang Kabupaten HSU
Dikutip turnbackhoax.id, Menteri Pendidikan Gaza juga belum memberikan komentar terkait informasi viral mengenai banyak anak-anak Gaza yang tewas sehingga tahun ajaran 2023/2024 ditiadakan.
Menurut kantor berita Palestina, WAFA, pada Minggu (29/10/2023), jumlah korban meninggal sudah mencapai 8.069 orang dan lebih dari 22.000 orang mengalami luka-luka. Demikian berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan setempat.
Di Jalur Gaza, korban meninggal sebanyak 7.955 orang dan di Tepi Barat menjadi 114 orang. Sedangkan rincian jumlah luka-luka adalah 20.000 di Gaza dan 2.000 di Tepi Barat. Sebanyak 73 persen dari jumlah korban di Gaza itu merupakan anak-anak, perempuan, dan termasuk orang tua.
Sebanyak 73 persen dari jumlah korban di Gaza itu merupakan anak-anak, perempuan, dan termasuk orang tua.
Sedangkan berdasarkan laporan UNICEF selama periode 20-26 Oktober 2023, sebanyak 221 sekolah di Jalur Gaza saat ini mengalami kerusakan.