WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDIP berada di angka 22,3%, tertinggi dibandingkan elektabilitas partai politik lain menjelang Pemilu 2024.
Dari survei tersebut, ternyata alasan memilih PDIP lebih dominan karena faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibandingkan faktor Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengungkapkan beberapa alasan yang membuat masyarakat memilih PDIP.
Faktor utamanya adalah karena terbiasa memilih PDIP dari dahulu sebanyak 27,3%, disusul faktor dominan kedua, yakni suka dengan Presiden Joko Widodo sebanyak 21,9%.
Baca juga: SP4N-Lapor! Se-Kalsel Akan Dievaluasi, Ini Tujuan Pemprov
Sementara faktor karena suka dengan Ketum Megawati Soekarnoputri hanya 4%.
“Artinya bisa kami simpulkan Jokowi punya kontribusi elektoral yang sangat memadai, sangat besar untuk PDIP,” ujar Burhanudin saat rilis hasil survei secara daring, Jumat (20/10/2023).
Selain itu, terdapat faktor lain masyarakat memilih PDIP, seperti kebijakan PDIP sebanyak 7,4%, keluarganya memilih PDIP 6,9%, kinerja kader PDIP lebih baik 6,3%, dan faktor-faktor lainnya.
Menurut Burhanudin, jika hubungan Megawati dan Jokowi tidak baik-baik, maka akan berpengaruh terhadap Jokowi dan PDIP-nya.
“Ada korelasi positif dari tingginya kepuasan publik kepada Jokowi, berdampak pada menguatnya dukungan untuk PDIP. Begitu juga sebaliknya,” tandas Burhanuddin.
Partai dengan elektabilitas tertinggi kedua adalah Gerindra dengan elektabilitas 16,9%, lalu disusul Golkar 9,1%, PKB 8,1%, dan Nasdem 6,9%.