WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hampir 300 kali untuk mengatasi kemarau dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia.
Hal itu diungkap oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M. saat menghadiri Rapat Koordinasi Khusus Peningkatan Upaya Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta belum lama ini.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD itu, ia mengatakan BNPB bersama kementerian dan lembaga lain telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca hingga hampir 300 kali, tepatnya 271 kali, sejak April lalu di beberapa wilayah prioritas.
“Per hari ini BNPB sudah melaksanakan bukan hanya puluhan kali, tapi sudah 271 melaksanakan TMC untuk pemadaman dan karena memang pertumbuhan awan hujannya tidak signifikan, hanya beberapa kali yang berhasil timbul hujan,” kata Suharyanto.
Kalau melihat datanya, di Riau pada tangga 7-12 Oktober 2023 sempat hujan, kemudian di Jambi pada 6 Oktober 2023.
Sementara di Kalimantan Selatan mengkhawatirkan, sebutnya, karena lahan di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor sering terbakar.
“Tetapi alhamdulillah di Kalsel tanggal 8 Oktober kemarin sudah hujan cukup deras,” sambungnya, dikutip dari laman BNPB, Sabtu (14/10/2023).
