WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Federal Reserve atau The Fed yang merupakan bank sentral Amerika secara bertahap melakuka pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya.
Setidaknya skitar 300 karyawan akan diberhentikan hingga akhir 2023, demikian pengumuman The Fed.
Dilansir Reuters, Minggu (24/9/2023) Juru Bicara The Fed mengatakan PHK dilakukan The Fed kepada 12 bank cadangan regional imbas dari kecanggihan teknologi masa kini.
Pemangkasan karyawan terjadi usai The Fed mengalami kerugian hingga USD 100 miliar atau setara dengan Rp 1.536 triliun (kurs Rp 15.367 per dolar AS).
Disebutkan juga, ratusan karyawan berhenti tersebut, bukan hanya PHK, tetapi di antaranya pensiun dini.
Juru Bicara mengatakan, posisi yang terdampak adalah divisi teknologi yang dinilai tidak diperlukan lagi oleh bank.
Setelah melakukan pengurangan itu, The Fed berencana menunda perekrutan.
Kabar PHK ini datang setelah Gubernur The Fed, Jerome Powell, terkejut atas ketahanan perekonomian AS dalam menghadapi inflasi dan lonjakan suku bunga.
“Aktivitas ekonomi lebih kuat dari yang kami perkirakan, lebih kuat dari perkiraan semua orang,” kata Powell pada hari Rabu dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan moneter terbaru bank sentral dilansir CNN, Sabtu (23/9/2023).
Merefleksikan optimisme tersebut, Powell meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan proyeksi pengangguran. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi