WARTABANJAR.COM – Kemunculan virus Nipah di India yang disebut lebih mematikan dari virus Covid-19 jadi sorotan dunia.
Di Kerala India, dua orang meninggal, lima orang dinyatakan positif terifeksi Nipah, 700 orang lebih tercatat melakukan kontak dengan pengidap dan 77 orang dinyatakan masuk kategori risiko tinggi
Dilaporkan pada 2018 silam virus Nipah telah merenggut 10 nyawa di negara bagian Kerala, India, termasuk seorang perawat berusia 31 tahun yang merawat pasien terinfeksi.
Pemicunya diduga air minum dai sebuah sumur yang tercemar bangkai kelelawar pemakan buah.
Dikutip situs Kemenkes, penularan Virus Nipah pernah terjadi di Malaysia pada tahun 1999 di peternakan babi. Saat itu, beberapa jenis hewan menunjukkan gejala demam, sulit bernapas, dan kejang.
Baca Juga
Kemenkumham Buka Pendaftaran CPNS 1000 Kuota Penjaga Tahanan
Menurut WHO, virus tersebut berasal dari kelelawar buah yang ditularkan ke babi saat terjadi penebangan hutan secara besar-besaran, sehingga menyebabkan populasi kelelawar berpindah mendekati area peternakan.
Ternak babi yang telah terinfeksi dapat menularkan Virus Nipah ke peternak dan peternak pun dapat menularkannya ke sesama manusia. Proses penularan yang mudah inilah yang menjadikan Virus Nipah diduga bisa berpotensi menjadi pandemi.
Kenali Cara Penularan Virus Nipah
Virus Nipah merupakan virus jenis RNA yang termasuk dalam golongan Paramyxovirus. Golongan virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan, dan campak.
Virus Nipah diketahui berasal dari hewan liar, seperti kelelawar pemakan buah (Pteropus sp.), dan hewan ternak, seperti domba, kambing, dan babi, yang terinfeksi virus tersebut.