Ritual itu adalah membakar sage putih dan memberikan sesajen berupa bunga kuning ke makhluk halus itu.
“Seharusnya yang kami lakukan sejak awal adalah membuat ritual khusus mengundangnya ke lokakarya. Kami memang akhirnya membakar sage putih di seluruh departemen kostum untuk ‘membersihkan’ sekelilingnya,” lanjutnya.
“Sebagai rasa hormat kami, kami menawarkan sebuket bunga kuning untuk menyambut karakter ini datang dan membuka jalan bagi tim produksi membuat kostum The Nun,” kata Beziers.
Sebagai penanggung jawab kostum Valak dalam The Nun II, Beziers mengisahkan ia mengalami banyak gangguan selama bertugas.
Sejumlah rencana entah kenapa tak berjalan semestinya.
Selain itu, karakter setan jahat dan dikombinasikan dengan simbol kekristenan rupanya membuat proses produksi jadi lebih dramatis dibanding yang diperkirakan.
“Iblis biarawati itu rumit dan ada kebetulan-kebetulan aneh yang tidak segera saya sadari sebelumnya,” kata Beziers.
“Salib kami hilang di perjalanan. Kain untuk kostum Valak rupanya dikirim ke alamat yang salah. Pesanan yang semula sudah terkonfirmasi, rupanya tidak sama sekali,” lanjutnya.
“Kami belum pernah menemukan keganjilan ini di karakter yang lain. Saat ini, kami hanya memiliki satu salib untuk digunakan dalam kostum si iblis biarawati.” kata Beziers lagi.
The Nun 2 mengisahkan empat tahun setelah berhasil selamat dari biara Santa Carta, Suster Irene (Taissa Farmiga) melanjutkan tugas di sebuah biara menyenangkan di Prancis.
Sementara itu, di sebuah kota kecil pedalaman Prancis, Maurice alias Frenchie (Jonas Bloquet), juga melanjutkan hidupnya setelah bersama Suster Irene dan Pastor Burke selamat dari keganasan Valak.
Namun, kehidupan damai itu tidak bertahan lama ketika Irene kembali diminta bantuan Vatikan untuk menyelidiki serangkaian kasus ganjil di Eropa.