WARTABANJAR.COM – Viral Pandemi 2.0 dan isu lockdown pada tahun 2023 di media sosial yang menghebohkan jagat maya.
Isu tersebut menjadi ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat karena disampaikan oleh seorang praktisi kesehatan.
Unggahan berasal seorang praktisi makanan kesehatan dan ahli epidemiologi molekuler bernama dr. Tifauzia Tyassuma atau dr.Tifa membuat ramai media sosial.
Ia menuliskan bahwa Pandemi 2.0 ternyata dimajukan menjadi 2023, dari yang dijadwalkan tahun 2025.
Baca Juga
Disdikbud Kalsel Wajibkan Siswa Pakai Masker di Sekolah
Dokter tersebut juga mengklaim dalam sebulan atau dua bulan Indonesia akan kembali mengalami lockdown. Termasuk juga dengan adanya aturan work from home (WFH), dan penggunaan masker. Hal tersebut buntut polusi udara yang semakin parah dan varian terbaru Covid-19, yakni Eris sudah masuk ke Indonesia.
Baca Juga
Aset Sindikat Narkoba Fredy Pratama Capai Rp 10,5 T
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyayangkan beredarnya wacana mengenai pandemi 2.0.
“Saya sangat menyayangkan karena ini sudah masuk media sosial. Ada juga yang percaya sesuatu yang tidak benar secara ilmiah tapi disampaikan oleh orang yang punya tendensi. Jadi saya kira banyak rakyat yang percaya sehingga membuat bingung masyarakat,” ungkap Rahmad Handoyo dalam keterangan tertulis, Selasa (12/9/2023).
Rahmad pun mengingatkan agar seseorang bijak dalam bermedia sosial, apalagi yang bersangkutan mempunyai latar belakang akademisi di bidang kesehatan. Sebab dengan latar belakang ilmu kesehatan, praktisi dapat membuat masyarakat percaya dengan informasi yang disampaikannya.