WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Benda yang ditemukan di area halaman mushala Al Hinduan di bantaran Siring Menara Pandang Jalan Piere Tendean, Sungai Mesa, kuat dugaan merupakan bekas ketel uap kapal.
“Bisa disimpulkan ini bagian dari kapal, tepatnya benada ini bagian kapal uap kecil yang berbahan bakar batu bara,” kata jelan Mursalin dari tim Ahli Cagar Budaya Kota Banjarmasin dikutip Rabu (23/8/2023).
Dugaan ini, jelas Mursalin, berdasarkan dua lubang katup yang biasa difungsikan pada mesin kapal uap yang terdapat pada benda yang diangkat beberapa hari yang lalu.
“Ketel uap difungsikan sebagai tempat mengurung hawa panas, supaya kapal itu bisa jalan,” ujarnya.
Sementara, ujarnya, terkait dugaan benda tersebut merupakan bagian dari meriam, berdasarkan bentuk dan fungsi tidak dimungkinkan sebab mempunyai lubang katup udara.
Sedangkan kemungkinan merupakan pipa pengairan zaman dulu, hal ini juga tidak berkesesuaian dengan bentuk lubang yang jika dimasukkan air justru akan memperlambat aliran air, sebab terdapat dua lubang katup.
“Sepertinya bisa dipastikan 80 persen (benda) itu adalah bagian dari kapal uap,” tandasnya.
Kemungkinan itu juga diperkuat dengan hasil kajian dari sisi sejarah, pihaknya mencocokan teknologi yang berkembang pada abad ke-19 sampai awal abad awal ke-20 ketel uap jenis tersebut memang banyak digunakan kala itu.
“Sepertinya ketel uap Koheren Boiler, itu teknologi yang terbaik pada masanya,” kata Mursalin, salah satu dosen sejarah di UIN Antasari ini.
Meski telah dapat mengidentifikasi fungsi barang temuan tersebut, pihaknya sampai sekarang belum dapat mengidentifikasi nama kapal yang menggunakan ketel uap jenis itu, sebab tidak ditemukan tulisan pada katup uap tersebut.