WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan atau BPBD Kalsel menginformasikan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hampir mencapai 1.000 hektare.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops PB) Kalsel tercatat sekitar 3.214 titik api dengan luas karhutla sekitar 995 hektare lebih tersebar di 13 kabupaten dan kota
“Jumlah titik api terbanyak berada di Kabupaten Balangan sekitar 702 titik,” kata Kalaksa BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah.
BACA JUGA: Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Ini Penyebab dan Langkah Proteksi Warga
Suria menyebutkan meskipun di Balangan terdapat titik api terbanyak, namun luas karhutla tidak mendominasi karena hanya berkisar 15 hektare pada 2023.
Ia mengungkapkan karhutla terbanyak berada di Kota Banjarbaru dengan luas mencapai 445 hektare dan sebanyak 102 titik api.
Dengan kondisi itu, Kalsel darurat karhutla. Buktinya saja pagi ini, sebagian Kalsel diselimuti kabut asap dengan jarak pandang hanya 50 meter.
Salah satu wilayah yang lahannya terbakar paling luas adalah Banjarbaru. Seperti data hingga Kamis (10/8/2023) kemarin, ada 510,74 hektare yang hangus.
Bahkan, kabut asap kebakaran sampai mengganggu aktivitas warga, seperti yang tinggal di kawasan Pengayuan, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru. Jarak pandang di kawasan ini hanya sekitar 50 meter pagi ini.
“Iya, tadi subuh kabut asap hingga pagi ini,” kata salah seorang warga, Indah Trihapsari, Jumat (11/8/2023).
Kabupaten Tanah Laut menjadi menjadi daerah nomor dua terparah dalam urusan Karhutla. Lahan dan hutannya yang terbakar mencapai 317,13 hektare.
Selanjutnya, Kabupaten Banjar dengan 267,8 hektare lahan yang terbakar. Kemudian Batola (Barito Kuala) dengan 65,05 hektare lahan yang terbakar. Hulu Sungai Selatan juga ikut andil seluas 54,978 hektare lahan yang hangus dalam urusan karhutla.
BACA JUGA: Karhutla Mengamuk di Dua Desa Kabupaten Banjar, Water Bombing Turut Dikerahkan
“Untuk kabupaten/kota lain hanya sekitar 10 hektare lahan yang terbakar dalam kasus karhutla tahun ini,” kata Manajer Pusdalops Kalsel, Ricky Ferdiyanto, seraya mengatakan jika ditotal lahan dan hutan di Kalsel yang terbakar mencapai 1337,289 hektare.
Selama ini, Kalsel telah menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan. Namun, pihak BPBD Kalsel akan mengajukan perpanjangan penggunaan hujan buatan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).(wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor: didik tm
Darurat Karhutla, BPBD Kalsel Sebut Lahan Terbakar Capai 1.000 Ha, Jarak Pandang Cuma 50 M
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com