WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendesak Pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyatakan darurat bullying atau perundungan.
Fikri juga mempertanyakan pencapaian program pemerintah di bidang Pendidikan, khususnya Nawacita berbasis Pendidikan karakter yang tertuang di Perpres dan Kepmendikbud RI terkait visi Pendidikan karakter.
“Buktinya perundungan di kalangan pelajar malah semakin marak terdengar, dan pelakunya merata dari beragam strata sosial, dimana keseriusan pejabat terkait?” tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Politisi Fraksi PKS ini geram dengan kian maraknya kasus perundungan yang semakin sering terdengar di media, dan merata terjadi di berbagai daerah.
Baca juga: Tak Ingin Kasus Siswa SMAN 7 Banjarmasin Terulang, Ketua DPRD Kalsel Imbau Warga Hindari Bullying
Bahkan di antara korban yang masih pelajar sampai harus meregang nyawa.
Padahal, sebelumnya, hasil Survei PISA 2019 oleh OECD, yang masih menjadi acuan Kemendikbudristek RI, sudah menempatkan Indonesia peringkat juara dalam kasus perundungan.
Menurut survei tersebut diketahui 41 persen anak di Indonesia mengalami perundungan lebih dari 1 kali dalam sebulan.
“Saya mendesak pemerintah khususnya Kemendikbud RI untuk menyatakan darurat bullying (perundungan) agar semua pihak terkait dan masyarakat sama-sama aware dan sadar bahwa kondisi ini jangan disepelekan,” ujarnya.
Baca juga: Pelaku Katapel Mata Guru SMAN 7 Rejang Lebong Hingga Buta Akhirnya Menyerahkan Diri