Pratikno menambahkan, model infrastuktur publik dengan teknologi mutakhir dan ramah lingkungan ini juga akan diterapkan dalam pembangunan sistem kelistrikan di tanah air, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ini adalah sebuah model, sebuah prototipe baru dari infrastruktur kelistrikan modern kita yang nanti kita replicate, kita duplicate, bahkan kita lebih improve lagi, lebih perbaiki lagi untuk IKN dan kota-kota infratruktur publik utama di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Gangguan Jaringan Listrik Terjadi di Kalsel dan Kalteng, ini Penjelasan PT PLN
Lebih lanjut, Mensesneg juga mengapresiasi arsitektur Power House PLN Istana Kepresidenan Jakarta yang dinilainya sangat estetik serta tidak mengganggu ruang publik dan lanskap Istana Kepresidenan Jakarta.
“Ini seperti sulapan, ada pohon-pohon besar yang ditanam di sini, sekali lagi terima kasih. Jadi ini menjadi sebuah model bukan hanya untuk kelistrikan tetapi juga untuk arsitektur tanpa menganggu public space, tanpa menganggu keindahan, dan juga tetap green,” tandasnya.
PLN yang telah berhasil merevitalisasi infrastruktur kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta dengan menggunakan teknologi paling mutakhir yang lebih andal, stabil, dan ramah lingkungan.
Upaya revitalisasi ini menjadi hal penting karena menyangkut reputasi Indonesia di mata Internasional.
Selain itu, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta juga merupakan objek vital tempat penyimpanan berbagai dokumen penting, begitu juga dengan karya seni yang sangat berharga.
Sebelumnya sistem kelistrikan Istana ringkih, tersebar, tidak aman, dan masih dioperasikan secara manual, sehingga rentan mengalami gangguan.
Selain itu, sistem kelistrikannya juga belum dilengkapi dengan sistem cadangan yang cukup, hanya mampu mem-backup 30% dari total kebutuhan listrik seluruh kompleks Istana.