Kendati demikian, Kakak Yunike yang sebenarnya tidak memiliki latar belakang dan pengetahuan mengenai dunia fesyen secara formal, tetap semangat dan yakin.
Selama ini ia hanya belajar secara otodidak, mengandalkan kecintaan dan mimpi-mimpinya untuk terus melangkah, sehingga berhasil memberikan karya-karya terbaik dalam parade busana Papua Street Carnival.
“Kami hanya diberikan waktu sebulan untuk mendesain seluruh pakaian. Terus terang kami beberapa pekan ini kurang tidur untuk menyelesaikan semua desain-desain di Papua Street Carnival,” ujarnya.
Meski demikian, kerja keras yang selama ini tercurahkan dalam desain fesyen berbuah manis. Presiden Jokowi beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir saat Papua Street Carnival takjub dengan hasil karya anak-anak muda Papua.
Bahkan Yunike mengaku sehari sebelum Papua Street Carnival digelar, ia mendapat undangan langsung dari Jember Fashion Carnaval untuk berkolaborasi dalam acara Jember Fashion Carnaval di tahun depan (2024) bersama dengan para desainer PYCH.
“Kami percaya ini adalah mimpi kami yang terwujud. Terima kasih Bapak Presiden, terima kasih Bapak Menparekraf yang telah mencintai kami anak-anak Papua. Dan besar harapan kami street carnival ini tidak hanya untuk hari ini. Semoga ini adalah awal untuk diadakan setiap tahunnya,” kata Yunike.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, saat bertemu dengan kakak Yunike beserta teman-teman desainer PYCH, Jumat (7/7/2023) berharap suatu saat Papua Street Carnival akan sejajar dengan karnaval-karnaval dunia lainnya.