WARTABANJAR.COM,BANJARMASIN – Empat senjata tradisional suku Banjar terpajang di Festival Parang 2023 Museum Wasaka, Jalan Kampung Kenanga, Sungai Jingah, Banjarmasin Utara. Kota Banjarmasin, Minggu (25/06/2023)
Dari puluhan parang yang terpajang di Festival Museum Wasaka, ada empat parang yang menarik.
Parang Bungkul, senjata khas Banua yang dipakai untuk kesaharian dan sering digunakan dalam seni beladiri “Kuntau” memiliki ujung yang besar, sehingga sangat cocok untuk senjata hantaman terhadap sasaran.
Jenisnya seperti, Bungkul Warik Mangantuk, Bungkul Halang Kait, Bungkul Kayu Tangi.
Parang Lais, bilahnya berbentuk ikan lais, gangganya bermotif ekor ayam jantan dipakai untuk pertahanan diri pada masa peperangan. Jenisnya seperti, Lais Pandan Lirih, Lais Antasari, Lais Naga Laut dan Lais Lantik.
Baca Juga
Rumah Terbakar di Mataraman Akibat Tungku
Parang Nabur, senjata adaptasi gaya eropa yang memiliki pelindung tangan dan ukiran yang khas. Muncul pada era Kesultanan Banjar dan dahulunya hanya dimiliki oleh kaum bangsawan.
Kemudian Parang Maya, parang artinya senjata tajam dan Maya artinya sesuatu yang tidak terlihat. Parang Maya menggunakan media yang dibakar dan menggunakan mantra untuk menyerang musuh dari jarak jauh dan tak terlihat.
“Parang yang tidak bisa diliat namun sakti, parang maya Istilah Kalimantan namun kalau orang luar Mantra (Santet)”, ujar Faisal Embron.
Ia juga menyampaikan setiap kegunaan parang itu berbeda-beda, baik dari segi mistisnya tergantung yang punya parang nya.