Pada periode Juni 2021-Oktober 2022, kinerja Jokowi berkorelasi negatif dengan elektabilitas Prabowo.
Namun setelah itu, dalam periode November 2022 – Mei 2023, korelasinya berubah menjadi positif.
Deni menjelaskan perubahan ini terjadi seiring dengan beberapa peristiwa kedekatan Jokowi dengan Prabowo.
“Prabowo terlihat mendapat insentif elektoral atas positifnya penilaian publik terhadap kinerja Jokowi sejak November 2022,” kata Deni, Minggu (28/5/2023).
SMRC juga menunjukkan elektabilitas tiga tokoh yang digadang-gadang bakal menjadi calon presiden (capres) di Indonesia.
Ketiganya adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Dalam survei yang dilakukan pada 23-24 Mei 2023 itu menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berada di urutan pertama dengan raihan 35.9 persen.
Tingkat elektoral politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu meningkat 4,8 persen dalam kurun waktu lima bulan terakhir.
Sementara itu, Menteri Pertahan Prabowo Subianto, juga mengalami peningkatan elektoral.
Prabowo berada di urutan kedua dengan raihan 32,8 persen atau meningkat sebanyak 3,1 persen dalam periode serupa.
Untuk Anies Baswedan, eks Gubernur DKI Jakarta itu memiliki raihan 20,1 persen.
Elektabilitas Anies mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam lima bulan terakhir.
Tingkat elektoral Anies merosot 9,6 persen. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi