WARTABANJAR.COM – PT PLN (Persero) menyiapkan Pos Komando atau Command Center kelistrikan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ASEAN) Labuan Bajo.
Lewat Command Center kelistrikan ini, penyaluran listrik mulai dari pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi, hingga kondisi Uninterruptible Power Supply (UPS) di lokasi-lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN bisa dipantau dan diatur secara real time.
Keberadaan command center kelistrikan merupakan salah satu buah transformasi digital yang PLN lakukan.
Baca Juga
Kaesang Pakai Kaos Prabowo Subianto, ini Kata Gibran
Dulu, proses pengaturan sistem kelistrikan untuk event berskala internasional terfragmentasi, dilakukan dari masing-masing lokasi infrastruktur kelistrikan.
Saat ini dengan digitalisasi semua sudah bisa dilakukan secara unified, dapat dimonitor dan dikontrol langsung dari satu lokasi.
“Lewat pemantauan secara real time ini, kami bisa langsung gerak cepat mengambil keputusan, memberikan komando kepada petugas, dan mengeksekusinya di lapangan sehingga listrik dapat terus andal,” jelas Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.
Sama seperti event-event internasional sebelumnya, PLN juga menerapkan skema listrik tanpa kedip atau Zero Down Time (ZDT) lewat pasokan berlapis pada gelaran KTT ASEAN ini.
PLN menyiapkan tiga lapis pasokan atau three lines of defence untuk 12 lokasi venue utama. Pada lapis pertama, PLN menggunakan 70 unit Uninterruptible Power Supply (UPS).
Pada lapis kedua, UPS tersebut terhubung dengan jaringan kelistrikan PLN dengan keandalan tingkat tinggi. Sementara, pada lapis ketiga terdapat backup 31 unit genset mobile dan 35 unit gardu bergerak.