Dari hasil autopsi, Pairun menusuk SW sangat keji. Hasil pemeriksaan tim forensik RS Bhayangkara Kediri Polda Jatim 7 tusukan. Luka tersebut didapati di perut 2 tusukan yang menembus ke usus.
Lalu di dada 3 tusukan yang menembus ke paru-paru. Di leher 1 tusukan dan tangan kanan 1 tusukan.
“Dengan begini kasus ditutup. Keluarga SW maupun keluarga Pairun sama-sama menerima semuanya,” pungkasnya.
Warga setempat, Agus Supendi, mengatakan jenazah Pairun ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB oleh warga. Saat itu ada warga yang hendak membuang sampah.
Selang 15 menit kemudian, anggota Polsek datang untuk memeriksa lokasi.
Setelah tim forensik dari Polres Ponorogo tiba langsung dilakukan olah TKP dan jasad dievakuasi.
“Mau buang sampah terus potong pisang tapi tercium bau tidak sedap, setelah ditelusuri ternyata ada mayat di bawah pohon tapi kepalanya di dahan pohon, kemungkinan bunuh diri,” tutur Agus kepada wartawan, Minggu (23/4/2023).
“Jasad itu diduga bunuh diri, karena terlepas antara kepala dan badan, kepala masih di atas pohon sedangkan badannya di bawah pohon,” terang Agus.
Menurut Agus, setelah diamati dari pakaian korban, korban dipastikan bukan berasal dari warga sekitar.
Usai penemuan, polisi langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad ke RSUD dr Harjono Ponorogo untuk diperiksa lebih lanjut terkait identitas jasad pria tersebut.
“Warga tidak mengetahui ada yang bunuh diri di situ karena lokasinya jauh dari pemukiman warga. Baru ditemukan setelah ada warga yang mau buang sampah ke kebunnya sendiri,” imbuh Agus.