Semarak Bazar Ramadhan Malaysia di Tengah Harga yang Melambung

    WARTABANJAR.COM, KUALA LUMPUR – Hari sudah sore di Kuala Lumpur dan meskipun panas menyengat, kerumunan orang berlalu-lalang di sepanjang jalan yang dipenuhi kios-kios makanan.

    Aroma ayam bakar dan ikan goreng memenuhi udara saat para pembeli – kebanyakan etnis Melayu Muslim mencari makanan untuk berbuka puasa – mencari makanan favorit mereka.

    Suasana meriah meski harga tahun ini lebih tinggi dari biasanya.

    Bank sentral negara itu mengatakan pada bulan Februari bahwa sementara inflasi cenderung moderat, kemungkinan akan tetap “tinggi”.

    “Meningkatnya biaya hidup berdampak pada keterjangkauan makanan dan barang-barang lain yang dijual di bazaar. Kami melihat kenaikan harga yang signifikan yang membuat orang berhati-hati dengan pengeluaran mereka,” kata Aiedah Khalek, dosen senior di Monash University Malaysia dan pakar perilaku konsumen Muslim, kepada Al Jazeera.

    Bazar Ramadhan dapat ditemukan di hampir setiap sudut Malaysia, yang sebagian besar adalah etnis Melayu tetapi juga memiliki minoritas besar etnis Tionghoa, India, dan Pribumi.

    Banyak yang tertarik ke pasar di ibu kota Kuala Lumpur, di mana mereka juga bisa mengunjungi kawasan perbelanjaan tradisional di sekitar Jalan Tuanku Abdul untuk membeli pakaian baru menjelang Idul Fitri, yang dikenal dengan Hari Raya Aidilfitri di Malaysia, yang jatuh pada akhir Ramadan.

    Seseorang dapat menyaksikan dan memotret orang-orang yang berkerumun di pasar makanan meriah ini tanpa memandang usia, ras, dan agama di pasar makanan Ramadan di Malaysia.

    Baca Juga :   Pesan Kapolri di Rakor Persiapan Libur Nataru

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI