Tanpa Pawai Arak-arakan, Festival Salikur Digelar di Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Festival Salikur Ramadan 1444 Hijriah digelar di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Namun agenda tahunan Pemerintah Kota Banjarbaru ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, dalam Festival Salikur tahun ini tidak ada aksi arak-arakan warga, seperti yang biasa dilakukan pada acara yang sama sebelum Pandemi Covid-19.

Sementara itu, penilaian untuk Festival Salikur Banjarbaru dipastikan akan digelar pada malam ke 21 Ramadan 1444 Hijriah.

Gelaran ini sendiri rutin dilaksanakan setiap bulan puasa, tahun ini merupakan kali ketiga digelar di kota berjuluk Idaman ini.

Sampai saat ini sudah ada belasan peserta yang mendaftar untuk mengikuti Festival Salikur Banjarbaru.

Koordinator Festival Salikur Banjarbaru HE Benyamine mengatakan, sudah ada 17 peserta yang mendaftarkan diri dan penilaian sendiri sudah berjalan dari awal bulan puasa.

“Penilaian dari gapura, lampion dan tanglong,” ujar pria kerap disapa Bang Ben ini.

Adapun juri, kata Bang Ben, melibatkan beberapa unsur kepemudaan dan juri profesional.

Juri dari pewadahan Nanag Galuh Banjarbaru, Purna Paskibraka, KNPI Banjarbaru dan 4 orang juri profesional, puncak penilaian akan dilepas pada 12 April 2023 mendatang untuk berkeliling ke tempat-tempat peserta.

“Penilaian sudah dimulai, karena peserta mengirim foto kegiatan mereka, puncaknya (penilaian) pada malam 21 Ramadhan,” ungkapnya.

Untuk konsep tahun ini masih tetap sama dengan tahun sebelumnya dengan menghiasi lingkungan komplek atau wilayah tempat tinggal warga.

Sedangkan tahun ini, pawai arak-arakan ditiadakan. Hal ini diambil dari kesepakatan bersama para peserta pada saat technical meeting.

“Di Banjarbaru ada RT Mandiri, sehingga mereka (peserta) ingin masyarakat mengunjungi tempat mereka (peserta),” tuntasnya.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

editor : didik tm