Saat memilih minuman sahur atau buka puasa yang tepat untuk dikonsumsi, banyak orang yang memilih smoothie karena percaya bahwa itu adalah pilihan sehat yang akan memuaskan rasa lapar mereka sepanjang hari.
“Apa yang biasanya saya katakan kepada pasien saya, jenis kalori terburuk yang dapat Anda konsumsi adalah yang mudah diserap, tidak memuaskan rasa lapar Anda, dan padat kalori,” kata Alawamy.
Alawamy menjelaskan bahwa sebagian besar makanan padat kalori tersebut antara lain jus, smoothies, dan es krim.
“Tentunya Anda bisa membuat smoothie yang seimbang dan bernutrisi tinggi, tapi kebanyakan orang menggunakan buah beku, menambahkan gula atau es krim, dan tidak memasukkan banyak serat ke dalam campuran itu,” ujarnya.
Ketika ditanya tentang makanan “sehat usus” apa yang harus dijadikan bagian dari rutinitas Ramadhan mereka, Alawamy menjelaskan bahwa dia ragu tentang istilah usus sehat karena “selalu disalahartikan atau disalahpahami.”
“Itu selalu yang terbaik untuk tetap berpegang pada dasar-dasar. Diet tinggi serat dan seimbang seperti diet mediterania terbukti berdampak positif bagi kesehatan,” jelasnya.
Banyak ahli medis menyarankan untuk menghindari makan makanan olahan dan mengandalkan pilihan nutrisi seperti buah dan sayuran segar serta makanan ringan seperti kacang-kacangan.
“Kacang mengandung banyak lemak tak jenuh ganda, yang sehat dan membantu mengurangi (keinginan) untuk makanan lain yang kurang bergizi,” kata dokter tersebut.
Saat bulan Ramadhan dimulai banyak yang berhenti berolahraga sama sekali, namun Alawamy mengatakan ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan olahraga ringan.