WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah belum bisa melayani pasien yang ingin melakukan CT Scan. Rumah sakit berlokasi di Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan itu sudah bisa melayani rontgen.
Info didapat, APBD Pemko Banjarmasin tahun 2022 sudah mengganggarkan belasan miliar rupiah untuk RSUD Sultan Suriansyah membeli alat CT Scan. Pembelian secara e-katalog, alat CT Scan itu pun didatangkan oleh PT Tawadha Healthcare.
Pembelian alat CT Scan tersebut sebesar Rp 13.593.438.800.
Wartabanjar.com menelusuri keberadaan alat tersebut, mendatangi ruang radiologi RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin. Petugas medis yang berjaga di ruang radiologi ketika ditanya terkait pelayanan pasien yang ingin CT Scan, menyampaikan bahwa alat tersebut belum dioperasionalkan.
“Belum ada izinnya, tetapi kalau rontgen bisa,” jawab perempuan tersebut.
Terkesan mubazir karena alat CT Scan yang dibeli senilai belasan miliar rupiah itu menganggur, wartabanjar.com mengonfirmasi dengan Direktur RSUD Sultan Suriansyah, dr Syaukani.
Ditemui diruang kerjanya, didampingi Kabid Pelayanan Kefarmasian dan Penunjang, Ahdiat Shobari, dr Syaukani menyangkal jika disebut mubazir.
“Mubazir itu kalau dibeli tetapi tidak dipakai, ini bukannya tidak dioperasionalkan tetapi kami menunggu perizinannya,” sanggahnya, Selasa (28/3/2023).
Ditegaskannya, pihaknya pun menginginkan CT Scan yang dibeli menggunakan APBD tahun 2022 itu segera dioperasionalkan.
Dr Syaukani menjelaskan, kondisi menunggu perizinan operasional CT Scan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) RI ini tidak hanya dialami oleh RS Sultan Suriansyah, tetapi juga beberapa rumah sakit lainnya di Indonesia.