Palestina Sebut Israel Tak Berniat Menurunkan Ketegangan di Bulan Suci Ramadhan

    WARTABANJAR.COM, RAMALLAH – Sumber-sumber Palestina telah memperingatkan bahwa Israel tidak berniat untuk menurunkan ketegangan selama Ramadan, menyusul serangan akhir pekan di Tepi Barat dan serangan ke Masjid Al-Aqsa.

    Pada hari Minggu, empat pemukim Israel melemparkan bahan yang mudah terbakar ke rumah Ahmed Awashreh di Sinjil utara Ramallah, sebuah desa yang berulang kali menjadi sasaran pemukim dari Givat Harel, Shilo dan Ma’ale Libouna.

    Itu terjadi beberapa minggu setelah serangan pemukim yang sengit di Huwara, Burin, dan Qaryut, selatan Nablus, di mana puluhan rumah dan kendaraan dibakar.

    Awashra, 35, mengatakan dia dan keluarganya yang beranggotakan enam orang harus melarikan diri untuk hidup mereka dan merupakan keajaiban tidak ada yang terbunuh.

    Para pemimpin Palestina telah memperingatkan terulangnya serangan 2015 di Duma, selatan Nablus, ketika para pemukim membakar rumah keluarga Dawabsha.

    Baca juga: Buntut Penolakan Gubernur Bali Terhadap Timnas Israel, Drawing Piala Dunia FIFA U-20 Batal!

    Ali Dawabsha, yang berusia 18 bulan, tewas dalam kebakaran tersebut sementara orang tuanya, Saad dan Riham, meninggal karena luka-luka mereka beberapa hari kemudian. Putra mereka yang berusia empat tahun, Ahmed, menderita luka bakar yang parah tetapi selamat.

    Yossi Dagan, kepala Dewan Pemukiman Israel di Tepi Barat utara, pada hari Minggu membuka kantor di dekat Huwara untuk memprotes kurangnya keamanan bagi para pemukim yang melewati daerah tersebut.

    Langkah tersebut mengingatkan pada Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan dalam negeri, yang mendirikan kantor di daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur tahun lalu ketika warga Palestina menolak upaya penyitaan rumah mereka oleh para pemukim.

    Baca Juga :   Pesan Kapolri di Rakor Persiapan Libur Nataru

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI