WARTABANJAR.COM, TOKYO- Tiga tahun menghadapi pandemi COVID-19, Pemerintah Jepang melonggarkan aturan pemakaian masker.
Walau begitu, masyarakat Jepang tetap memilih menggunakan masker untuk beraktivitas di luar ruangan.
Kini, penggunaan masker di Jepang hanya diwajibkan saat berada di kereta yang penuh sesak dan rumah sakit atau panti jompo.
Pedoman baru pemakaian masker di Jepang ini mulai diberlakukan pada Senin (12/3/2023) lalu.
Sejak aturan itu diberlakukan, ternyata tidak terdapat perubahan signifikan di masyarakat Jepang soal pemakaian masker.
Masih banyak orang yang memakai masker di Tokyo, Jepang, terutama saat para pekerja berangkat di pagi hari.
Demikian pula di jalan-jalan, banyak orang masih nyaman memakai masker.
Para pejabat di Jepang juga melakukan tindakan yang sama.
Hal itu tampak saat para anggota parlemen rapat, mereka masih tertib menggunakan masker.
Jepang adalah salah satu negara terakhir di Asia yang mengakhiri rekomendasi penggunaan masker secara nasional.
Kebijakan pelonggaran penggunaan masker ini diambil untuk menghidupkan aktivitas masyarakat, khususnya bisnis.
Warga Tokyo, Tatsuhiko Ohashi (46), mengaku masih memiliki sedikit ketakutan terhadap Covid-19 dan khawatir terinfeksi tanpa disadari.
Dia juga merasa, tidak memakai masker membuat orang lain tidak nyaman.
“Saya pikir saya akan tetap memakai masker untuk saat ini,” katanya.
Jepang merupakan salah satu negara dengan penanganan pandemi yang dianggap baik.
Dibanding banyak negara di dunia, angka kematian akibat Covid-19 di Negeri Matahari Terbit ini mencapai 73.199 dari populasi mereka yang lebih dari 125 juta penduduk.
Separuh dari orang yang disurvei pada bulan Februari lalu oleh lembaga penyiaran nasional NHK mengatakan, mereka akan terus memakai masker, bahkan setelah rekomendasinya dilonggarkan.