WARTABANJAR.COM, PELAIHARI – Buntut penutupan objek wisata Taman Permana di Jalan Raya Takisung, Kabupaten Tanah Laut, membuat Pemkab kehilangan pemasukan.
Setidaknya dalam sebulan diperkirakan pemasukan Pemkab Tala, yang hilang akibat penutupan Taman Permana, berkisar Rp1,2 juta hingga Rp1,4 juta.
“Setiap bulannya mereka rutin membayar pajak dengan rata-rata per bulannya Rp300 ribu sampai Rp350 ribu,” ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tanah Laut (Tala) Rudi Ismanto dikutip wartabanjar.com Senin (13/3/2023).
Sebagaimana diketahui, penutupan sementara Taman Permana berawal dari adanya protes masyarakat terhadap keberadaan objek wisata ini.
Masyarakat menilai Taman Permana tidak memberikan kontribusi berarti bagi warga sekitar.
Di sisi lain, warga mengkhawatirkan adanya penyalahgunaan tempat wisata lantaran adanya fasilitas kemping di mana pengunjung bisa berkemah dan bermalam.
Yang dikhawatirkan warga, fasilitas kemping ini dimanfaatkan oleh oknum pengunjung untuk berbuat asusila.
Baca juga: Diduga Pengelola Tempat Judi Jalan Belitung Biasa Dipanggil ‘Koh’
Setelah melalui beberapa kali pertemuan antara pengelola Taman Permana dengan warga yang difasilitasi pemerintah dan aparat, akhirnya diputuskan wisata ini ditutup sementara.
Kepala Bapenda Tala Rudi Ismanto mengatakan, menyesalkan penutupan sementara ini.
Dia mengatakan, sejak beroperasi 2020 sudah dapat menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) meski nominalnya tidak terlalu besar.
Dia mengungkapkan, pihak pengelola Taman Permana rutin menyetorkan pajak kepada Bapenda Tala.