KISAH VIRAL, Pasien Radang Otak di Banyumas Ini Dipulangkan RS Pemerintah, Ditolak di RS Lain

    WARTABANJAR.COM, BANYUMAS – Bagi Gita Ramdhani (18), warga Desa Ajibarang Kulon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi seorang penderita radang otak ternyata sangat manyakitkan.

    Bukan saja karena sakit yang dideritanya, tapi perhatian pemerintah yang diharapkan menjadi titik terang untuk kesembuhan ternyata bertolak belakang.

    Gita dipulangkan dari rumah sakit milik pemkab setelah dirawat selama kurang lebih dua minggu.

    Gita juga ditolak oleh rumah sakit swasta di Purwokerto dengan alasan ICU penuh.

    BACA JUGA: VIRAL! Kades Rambut Pirang Model Mohawk Gaya Anak Punk Ikuti Rapat

    Cerita itu viral setelah diunggah di Twitter oleh akun @meysetiawati, Rabu (8/3/2023).

    Hingga Jumat (10/3/2023] siang, unggahan itu telah dilihat 1,3 juta kali.

    Ketika dikonfirmasi, kakak ipar pasien, Nizar membenarkan kejadian tersebut.

    Cerita itu ditulis di Twitter oleh istrinya atau kakak kandung pasien.

    “Awalnya meriang biasa, dibawa ke dokter umum faskes 1, tapi enggak ada perbuahan selama tiga hari. Kemudian dibawa ke dokter umum lagi, tapi udah enggak bisa makan,” kata Nizar saat dibubungi, Jumat.

    Akhirnya, dibawa ke RSUD A pada 17 Februari 2023. Keesokan harinya dibawa ke ICU.

    Setelah dirawat selama 10 atau 11 hari di ICU, pasien selanjutnya dipindah ke ruang perawatan.

    “Di ruang perawatan masih pakai selang kateter, infus, cuma disuruh pulang. Saya engak tahu disuruh pulang kenapa. Di pikiran saya kalau kondisi seperti ini dibawa pulang enggak tahu perawatannya gimana,” ujar Nizar.

    BACA JUGA: VIDEO Viral, Dikawal Polisi Rombongan Moge Bebas Terobos Lampu Merah di Bali, Polda: Boleh Menerobos!

    Keluarga akhirnya meminta RSUD untuk memberi rujukan ke rumah sakit. Alternatif lain, keluarga bersedia pulang asal bisa rawat jalan.

    Sebab, kondisi pasien masih lemah. Untuk makan saja harus menggunakan alat bantu.

    “Katanya enggak bisa. Ya sudah kalau enggak bisa saya minta surat bahwa rumah sakit enggak mau ngasih rujukan dan rawat jalan, tapi enggak mau, katanya prosedurnya enggak seperti itu,” kata Nizar.

    Akhirnya, pada tanggal 3 Maret 2023 pasien harus pulang dari RSUD.

    Keluarga langsung memutuskan membawa pasien ke rumah swasta di Purwokerto dengan menggunakan ambulans. Namun, sesampainya di sana ditolak dengan alasan IGD penuh.

    Yang membuat keluarga semakin sulit, pasien bisa dirawat di rumah sakit tersebut apabila tidak menggunakan BPJS Kesehatan.

    Jenis mobil apakah yang menggunakan dua mesin penggerak dengan bensin dan motor listrik?

    Dapatkan total hadiah Rp 5.000.000,- untuk 10 orang beruntung dengan mengikuti kuis otomotif berikut ini!

    Kisah pilu dialami pasien radang otak bernama Gita Ramdhani (18), warga Desa Ajibarang Kulon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

    “IGD penuh katanya. Lalu negosiasi, ini ICU penuh, kalau diumumkan bisa masuk. Saya tanya biaya per malam berapa, saya enggak kuat,” ujar Nizar.

    Dengan terpaksa, keluarga akhirnya memutuskan membawa pasien ke rumah.

    Berselang beberapa hari kemudian, tepatanya pada tanggal 6 Maret 2023 pasien dibawa ke RSUD Margono Soekarjo atas bantuan para relawan. Pasien dirawat dengan biaya dari BPJS Kesehatan.

    “Kondisi masih lemah, makan masih pakai sslang NGT, kateter terpasang, infus tepasang. Tapi, kondisi sudah lebih baik, seperti bisa merespons lewat matanya kalau diajak ngobrol,” kata Nizar.

    Nizar mengatakan, sengaja mengangkat kisah itu di Twitter agar menjadi pembelajar semua pihak.

    “Sebenarnya bukan ingin memberitakan yang aneh-aneh tentang rumah sakit. Hanya ingin menegaskan tentang pembiayaan dan jaminan kesehatan. Mau gimana kalau ada kondisi seperti adik saya,” ujar Nizar.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas dr Widyana Grehastuti, memilih bungkam.

    Ketika ditemui awak media di ruangannya, ia tidak bersedia memberikan keterangan mengenai kejadian tersebut.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    Editor : DTM

    Baca Juga :   Menlu Retno Marsudi di Pertemuan GNB Pertanyakan Ketidakberdayaan Dunia Hentikan Serangan Israel

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI