Malam Nisfu Syakban Disebut Penentu Nasib Baik dan Buruk

    Selain itu dari riwayat hadis, Al Khatib Al Baghdadi dalam Tarikh-nya meriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa Nabi banyak berpuasa pada bulan Sya’ban. Kemudian Aisyah menanyakan kepada Nabi mengapa beliau begitu gemar berpuasa di bulan Sya’ban.

    Nabi menjawab, “Sesungguhnya tiada seseorang meninggal pada tahun tersebut kecuali telah ditetapkan umurnya pada bulan Sya’ban. Aku ingin ketika dicatat takdirku, aku berada dalam keadaan beribadah dan beramal saleh”.

    Dari berbagai pendapat di atas, maka melakukan amalan maupun berdoa di Nisfu Sya’ban dengan mengharap takdir dan qadla’ yang baik dengan meyakini bahwa segala takdir seseorang dicatat pada Nisfu Sya’ban bisa dibenarkan.

    Setiap manusia toh pada dasarnya selalu mengharap ketetapan terbaik dari Tuhannya. Dan di malam Nisfu Sya’ban, mari kita pertebal keimanan bahwa takdir dan segala ketetapan hidup seseorang semata-mata adalah kuasa Allah SWT. (NU Online)

    Editor Restu

    Baca Juga :   Dana MBG Habis Juni 2025, Anggota Komisi IX Minta Dievaluasi Secara Reguler

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI